GARA-GARA AVATAR
Siang hari disekolahku. Dengan terik sinar matahari disaat istirahat kedua tiba. Semua teman-teman termasuk aku berkumpul di bawah pohon taman sekolah kami. Tak banyak yang biasa kami lakukan. Hanya membicarakan hal-hal baru, membahas ulangan, atau bahkan tak jarang sebagai wanita kami sering bergosip ria ditempat ini. Kusebutkan satu persatu temanku, ada Velma si jenius yang selalu up to date dengan kabar-kabar seputar perkembangan jaman. Rania, cewe yang aktif di basket, tetapi sangat feminism sekali. Rhey, tak ada disekolah kami yang tak kenal padanya karena ia anak dari salah satu artis ibukota. Debora, mmm…mungkin dia yang paling lemot dan lugu diantara kita. Mamanya yang sangat over protective sehingga jarang sekali Debora bergabung bersama kita diacara luar sekolah. Nonton pun, mungkin Debora tidak pernah merasakannya. Kami sendiri pun bingung mengapa di jaman sekarang masih ada anak yang seperti dia. Tetapi sebenarnya dia adalah cewe yang asik. Dan terakhir adalah aku, panggil aja aku Olip. Semua orang memanggilku begitu sejak aku duduk di bangku SMP. Mungkin karena badanku yang kurus…aku termasuk yang biasa-biasa aja diantara teman-temanku. Hanya saja kami selalu bersama dan sudah tau sifat masing-masing.
“ eh, lo udah nonton avatar belom?” kata Rhey membuka pembicaraan.
“ nah iya tuh, waktu kemaren gue udah mau nonton ama cowo gue, eh tapi tiketnya udah abis duluan…huhuhuhu” kataku menyesal.
“ denger ya, lo semua harus nonton itu film. Soalnya itu film kedua setelah sukses Titanic, dan menghabiskan biaya hamper seratus juta dolar lebih!!!” seru Velma.
“waw… yaudah kita nonton rame-rame yuk. Kapan dong?” ajak Rania.
Kita semua hamper setuju, tetapi Debora hanya diam melihat kami yang sedari tadi membicarakan avatar.
“ lo kenapa Debo?” kataku dengan heran.
“ mmm… gue heran ma kalian, mau nonton avatar aja repot banget sih…”
“ nih ya Debo sayang…. Kita bukannya repot. Tapi kita tuh musti up to date dong. Jangan sampe kita ngelewatin film yang katanya mahal itu…” kata Velma membujuk.
Setengah jam berlalu. Kami kembali kekelas kami masing-masing dan melupakan masalah avatar tadi. Kamipun sepakat akan menontonnya setelah malam tahun baru. Karena kita merayakan tahun baru dengan kesibukan masing-masing.
***
Rania , Velma, dan Rhey sudah berkumpul dirumahku. Ergi pacarku pun juga akan ikut nonton bersama kami. Terkecuali Debora, dia tidak bisa ikut karena sakit. Yasudahlah, hanya kami berlima saja yang berangkat untuk menonton avatar…avatar,,,we coming….
Sesampainya dibioskop. Kami akhirnya dapat yang jam 19.30. tak apalah…toh kami sudah bilang kepada mama dan papa, dan akupun senang karena kami sedang liburan.
Distudio, kami menikmati film dengan kacamata 3D. meski tanpa subtitles, paling tidak Velma siap untuk menjadi penterjemah kami. Kami dengan seksama menonton dengan penuh kekaguman. Tak ada dari kami yang menyesal menonton film tersebut.
“ gila tuh film bagus banget. Pokonya, gue mao nonton lagi sama nyokap gue. Tapi yang 2D ah…” kata Rhey.
“ lho, apa bedanya?” Tanya Velma heran.
“ itu loh Vel… tadi kan ga ada teks b.Indonesianya… jadi, kurang afdol tuh si Rhey..”
Kami semua pun akhirnya tertawa. Benar saja, kalau nyokapnya Rhey break syuting, dia akan menonton avatar lagi. Sedangkan aku….mmmm,,ga ah. Aku sudah cukup menontonnya. Mungkin suatu saat kalau aku kangen dengan film itu, aku bisa menyewanya dirental DVD langgananku. Itulah yang biasa kulakukan pada film-film yang lain.
Setelah menonton, kami sempat makan nasi goreng di salah satu food court yang ada di mall tersebut. Barulah kami pulang kerumah masing-masing dengan membawa rasa kagum atas film tersebut.
H minus 1 kami akan masuk sekolah seperti biasa. Semester 2 kami sudah menanti. Dari yang aku lihat di facebook atau kami saling SMSan, aktivitas apa saja yang teman-temanku lakukan dalam menghabiskan sisa liburan. Velma, asik dengan blognya, Rania menyiapkan pertandingan dan latihan basket dengan timnya, Rhey sibuk mengantar mamanya syuting diluar kota. Dan Debora, dia masih diluar kota sampai saat ini. Saying sekali kami tidak bisa menjenguknya. Tetapi kami tetap online di facebook atau saling berkirim SMS.
***
Back to school tiba….!!! Aku kembali bangun pagi seperti biasa. Dan seperti biasa juga aku pergi kesekolah bersama Ergi dengan motornya. Sampai disana, aku belum melihat teman-temanku. Mungkin karena kebiasaan libur, mereka jadi malas bangun pagi.huff…udara masih dingin. Akupun masih merasakan kantuk yang masih tersisa. Namun kubuang jauh-jauh perasaan itu karena kulihat guru Matematika sudah ada dikelasku.
Yah…teman-temanku memang telat semua. Mungkin hanya aku yang setidaknya siap menghadapi sekolah lagi.
Bel istirahat berbunyi. Lelah dengan pelajaran Matematika dan Ekonomi yang kami hadapi, membuat kami dengan segera berkumpul di “basecamp” kita.
“ lo tau,, gue udah nonton avatar dua kali.hehehe…pertama sama kalian, kedua sama nyokap gue. Kebetulan dia ada cuti dari syutingnya.” Kata Rhey dengan bangga.
“ hebat! Tapi itu belom seberapa, gue gak Cuma nonton. Tapi gue juga udah ngumpulin beberapa artikel tentang avatar yang akan gue presentasiin pas pelajaran ekonomi. Kan itu sangat berhubungan dengan pendapatan produksi dari film tersebut.” Kata Velma lebih tak mau kalah.
“ kalo gue…mmm…gue sibuk latihan basket. Doain gue ya, biar tim sekolah kita menang. Oh iya, soal avatar gue punya film bajakannya. Jadi bisa gue tonton kapan aja.kebetulan itu juga waktu gue lewat Glodok.” Ucap Rania.
“wah! Ko lo maennya bajakan sih? Itukan melanggar hokum Ran…” kataku menasihati.
“haahh… kalian semua apaan sih, gara-gara avatar aja kalian heboh banget. Kalian semua tuh ketinggalan jaman tau ga!!!”kata Debora kesal.
“ ketinggalan jaman gimana? Lo yang ga pernah ikut ngebahas avatar.mungkin lo ga tau kan gimana filmnya.” Kata Velma sedikit kesal.
“gue tau kok gimana filmnya. Dan gue lebih sering nonton film itu dibanding kalian.” Jawab Debora yakin.
“ wah gue ga nyangka….” Kataku heran.
“ tunggu dulu. Kan katanya lo sakit. Kok lo bisa nonton avatar? Apa jangan-jangan lo bohong ma kita-kita dan ga mau berbagi sama kita.” Kata Velma masih dengan kesal.
“ apa lo beli DVD bajakan sama kayak gue?” Tanya Rania.
“ ga… tv dirumah udah memprogramin Avatar tuh…”
“ wah hebat, gue bisa suruh nyokap gue hubungin wartawan infotaiment buat ngeliput tuh…” ucap Rhey semangat.
“aaahhh…udah ah. Cape ya ngomong sama kalian. Pada ribet semua!” kata Debora kesal.
“ trus…maksud lo apa sih sebetulnya Ra?” tanyaku.
“ gini ya, gue suka nonton Avatar tiap sore atau minggu pagi sama ade gue. Dan itu emang udah jadi kebiasaan gue sebelum kalian semua heboh akan avatar! Jadi sebetulnya yang ketinggalan jaman tuh siapa??” kata Debora.
“ tunggu, kayaknya lo salah paham deh sama kita-kita…………..”kataku berniat meluruskan.
Ternyata memang selama ini Debora salah paham terhadap kami. Maklum saja dia seperti itu, kita semua sudah tau sifat masing-masing. Dan hal ini tidak membuat kami bermusuhan. Hanya saja gara-gara Avatar, sebuah film yang masing-masing berjudul sama namun berbeda versi. Tetapi dengan adanya hal ini, kami semua bermaksud membuat Debora agar tidak ketinggalan jaman lagi. Mungkin kita tidak bisa merubah sifat Debora, tetapi kita bisa mengajarinya agar lebih up to date…
Bel masuk pun berbunyi, kami masuk ke kelas masing-masing dengan penuh tawa gara-gara Avatar….
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar